Minggu, 29 Desember 2013

Laporan Mekanisasai Pertanian

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demi meningkatkan produksi pertanian dan tuntutan teknologi yang semakin maju maka dalam proses budidaya tanaman harus dapat dikerjakan dalam waktu seefisien mungkin dengan memanfaatkan tenologi yang telah ada. Maka dalam praktikum mekanisasi pertanian diperkenalkan alat-alat yang menunjang dan dapat membantu dalam prosese budidaya  mulai dari pengolahan sampai pasca panen.
Mekanisasi pertanian adalah aplikasi prinsip ilmu dan teknologi pertanian dalam pengelolaan, pengendalian dan pemprosesan hasil pertanian. Melibatkan penggunaan mesin pada keseluruhannya atau sebagian untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan. Mekanisasi tidak terbatas hanya kepada penggunaan traktor atau peralatan bermotor saja tetapi juga melibatkan seluruh alat yang membantu dalam menjalankan aktivitas pertanian.
Traktor tangan dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan bakar dan besarnya daya motor.
Berdasarkan bahan bakarnya, traktor tangan dibedakan atas:
  1. Traktor tangan berbahan bakar solar
  2. Traktor tangan berbahan bakar bensin
  3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah atau kerosin
Berdasarkan daya motor, traktor tangan dibedakan atas:
  1. Traktor tangan berukuran kecil dengan tenaga penggerak < 5 Hp
  2. Traktor tangan berukuran sedang dengan tenaga penggerak 5-7 Hp
  3. Traktor tangan berukuran besar dengan tenaga penggerak 7-12 Hp
                                                                                             
Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar. Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15 hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor mini atau traktor kebun. Traktor raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).
Pada traktor tangan, jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel. Selain motor diesel, ada yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah atau kerosin. Dengan menggunakan satu silinder, daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp. Pada kerangka dipasang motor penggerak dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya adalah untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Engkol digunakan untuk menghidupkan motor diesel, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter.

Sprayer adalah alat penyemprot atau pengabut yang digunakan untuk kegiatan pengendalian hama dan penyakit, pemupukan atau penggunaan hormon tumbuhan, penyiangan maupun untuk persiapan lahan tanpa olah tanah dengan menggunakan herbisida. Berdasarkan sumber tenaga penggerak, secara umum sprayer dapat digolongkan menjadi dua yaitu, sprayer dengan sumber tenaga penggerak manusia atau hand sprayer dan sprayer dengan sumber tenaga motor atau Mist Blower.

1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah:
-        Agar kita dapat mengetahui jenis-jenis alat dan mesin pertanian.
-        Agar kita dapat mengoperasikan alat dan mesin pertanian dengan baik dan benar.
-        Agar dapat menghitung efektifitas penggunaan peralatan dan mesin pertanian.


1.3 Manfaat Praktikum
-        Memberikan pengetahuan tentang macam-macam alat dan mesin yang digunakan dalam lingkungan pertanian.
-        Mengetahui komponen-komponen dari alat dan mesin pertanian tersebut.
-        Mengetahui cara mengopersikan, merawat dan mengetahui efektifitas dari kerja alat dan mesin pertanian.
-        Megetahui sistem kerja yang baik dari alsintan tersebut.
-        Dapat melekukan sisitem budidaya tanaman yang baik.























BAB II
TEORI DASAR

2.1 Defenisi Traktor Dua Roda
Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 HP / 5-15 HP. Bahan bakar yang digunakan umumnya solar dan ad juga yang menggunakan bensin atay minyak tanah. Traktor tangan umumnya digunakan pada lahan yang sempit, karaena dapat berputar debgab tajam atau lintasan berputar yang sempit jika dibandingkan dengann traktor roda 4. Traktor  ini dirancang untuk mengoptimalkan kecepatan, kemudahan angkut dan manuver, keserbagunaan, dan akurasi tingkat tinggi . Crawler dozer ini ideal untuk tugas konstruksi perumahan seperti membersihkan dan meratakan lahan, membuat sempadan di tepi jalan, penimbunan kembali, dan pengerjaan akhir untuk penataan lahan dan konstruksi jalan raya.
Pada umumnya untuk menghidupkan traktor tangan menggunakan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding dengan sistem start yang lain. Sedangkan untuk traktor dengan bahan bakar bensin digunakan tali starter karena dayanya kecil. Kerangka pada traktor tangan berperan sebagai tempat kedudukan motor penggerak, unit transmisi dan bagian traktor lainnya.
Gambar 2.1.a Traktor tangan.       
1.      Lamp
2.       Engine
3.      Clutch
4.      Gearbox
5.      Handlebar
6.      Speed-changing
7.       Clutch-brake handle
8.      Throttle control handle
9.      Steering hand grip
10.  Traction adapter
11.  Driving wheel
12.  Frame

2.1.1   Ukuran Traktor Dua Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan daya motor, traktor tangan dibedakan atas tiga jenis yaitu:
1.      Traktor tangan berukuran kecil dengan tenaga penggerak < 5 Hp
2.      Traktor tangan berukuran sedang dengan tenaga penggerak 5-7 Hp
3.      Traktor tangan berukuran besar dengan tenaga penggerak 7-12 Hp

      2.1.2 Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Traktor Dua Roda
            Tarktor roda dua / hand traktor dapat dioperasikan pada lahan yang tiadak terlalu kering, lahan yang gembur dan pada lahan sawah yang berair deapat digunakan traktor kura-kura. Untuk menoperasikan ada lahan yang kurang gembur terlebih dahulu harus diukur tingkat kelembaban lahan dengan kekuatan traktor.

      2.1.3 Komponen Utama Traktor Dua Roda
            Komponen uatama dari traktor dua roda dapat dibagi dalam 3 bagian:
1.      Unit motor penggerak
      Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan 4 buah baut pengencang. Motor dapat digeser ke arah depan atau belakang untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran sabuk transmisi daya yaitu sabuk V. Untuk menghidupkan traktor bermotor diesel digunakan engkol sedangkan untuk traktor dengan bermotor besin digunakan tali starter atau recoil starter yaitu tali starter yang dapat kembali keposisi start setelah selesai digunakan.

2.      Unit kerangka dan transmisi
      Kerangka berperan sebagai tempat kedudukan motor penggerak, unit transmisi dan bagian traktor lainnya. Motor penggerak dan unit transmisi ditautkan ke unit kerangka dengan beberapa buah baut pengencang.

3. Tuas Kendali
      Tuas kendali digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Traktor tangan memiliki banyak tuas kendali untuk mempermudah pekerjaan. Akibatnya, traktor menjadi lebih berat dan harganya lebih mahal.
Adapun tuas-tuas kendali pada hand traktor adalah:
      1. Tuas persneleng utama
      Tuas ini berfungsi untuk memindahkan susunan gigi pada persneleng sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan poros roda dapat diatur. Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary. Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan. Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa. Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak. Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan. Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak.
      2. Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan
                  Fungsi persneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi.
      3. Tuas kopling utama traktor tangan
                  Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.
      4. Tuas persneleng mesin rotary
                  Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung).
      5. Tuas persneleng kemudi
                  Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
      6. Stang kemudi dan kemudi pembantu
                  Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.
      7. Tuas gas traktor tangan
                  Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi “STOP”.
      8. Tombol lampu dan bel traktor tangan
Tombol ini digunakan jika traktor digunakan ada malam hari, sehingga dibutuhkan penerangn. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
      9. Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.
                            
     2.1.4 Jenis-Jenis Alat Bantu Traktor Dua Roda
            Adapun  alat bantu pada traktor dua roda dalah:
                  1. Unit roda
Traktor tangan mempunyai macam-macam roda yaitu:
a.         Roda ban digunakan untuk transportasi dan untuk membajak tanah dilahan kering.
b.         Roda pengatur dalam pembajakan merupakan kelengkapan dari unit bajak rotari.
c.         Roda besi pada umumnya digunakan untuk bekerja dilahan sawah. Roda besi berfungsi untuk mengatasi terjadinya slip roda.
d.        Roda apung digunakan untuk mengolah lahan sawah yang dalam.

2. Unit implemen
      Implemen traktor adalah unit yang dapat dilepas dan dipasang untuk pekerjaan tertentu. Unit yang umum digunakan adalah:
a.       Bajak singkal traktor tangan ada dua macam, yaitu bajak singkal yang dapat membalik tanah ke satu arah saja (biasanya kearah kanan) dan bajak yang dapat bekerja dua arah (reversible plow) yaitu membalik tanah ke arah kanan atau ke arah kiri.
b.      Bajak rotary lebih dikenal dengan nama rotary tiller dan ada pula yang menyebutnya bajak berpusing karena geraknya berputar pada porosnya. Arah putaran bajak pada umumnya searah dengan arah putaran roda traktor, akan tetapi ada pula yang dirancang berlawanan dengan arah putaran roda.
Gambar 2.1.b Bajak rotary.
c.       Gelebeg adalah alat pengolah tanah (sawah) dan dipasang pada penggandeng (hitch) traktor.
d.      Ridger adalah alat untuk membuat guludan di lahan kering yang telah diolah.
e.       Transplanter adalah alat untuk menanam bibit padi di sawah.
f.       Seed drill. Benih padi ditebar sepanjang alur dengan menggunakan alat yang disebut seed drill.
g.      Trailer. Traktor tangan dapat digunakan untuk menarik trailer sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengangkut sarana produksi maupun hasil produksi. Kapasitas trailer sekitar 500 kg.
h.      Ponton / pelampung, terdapat pada traktor tiller yang berfungsi sebagai pengapung sehingga dapat dioperasikan pada sawah yang dalam.

2.2 Defenisi Traktor Empat Roda
            Merupakan mesin penarik dan penggerak, berdaya   gerak   sendiri,                 berporos ganda dan menggunakan roda dari ban karet ataupun kombinasi dengan roda besi, dapat       melakukan pekerjaan–pekerjaan pengolahan tanah dengan bajak piringan, rotary, kultivasi, pemupukan dan lain-lain  maupun untuk keperluan transportasiTraktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15 hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor mini atau traktor kebun. Traktor raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).
gambar 2.2. Traktor mini
     2.2.1 Ukuran Traktor Empat Roda Menurut Kapasitas
            Berdasarkan jenis rodanya traktor empat roda dapat di bedakan atas:
1.      Traktor satu gardan
      Traktor satu gardan banyak digunakan di perkebunan kecil yang membudidayakan tanaman larikan seperti; kentang kobis. Traktor ini mempunyai sudut putar yang kecil, lebar roda tipis dan jarak antar roda kiri dan kanan dapat diatur. Umumnya daya yang digunakan tidak terlalu besar, sekitar 22 – 33 kw (30 – 45 hp).
2.      Traktor beroda track
      Traktor beroda trac banyak digunakan di perkebunan yang luas atau di perkebunan yang masih baru, yang lahannya belum tertata. Daya penggerak yang biasa digunakan antara 52 – 110 kW (70 – 150 hp). Traktor. Kecepatan jalannya rendah, namun mempunyai daya tarik yang tinggi dan dapat digunakan pada kondisi ahan yang berat. Karena lebar rodanya besar maka daya tumpu ke tanah menjadi kecil, sehingga traktor ini dapat digunakan pada lahan yang lembek tanpa takut tenggelam.
Gambar 2.2.1 traktor roda track
3.      Traktor dobel gardan
      Dobel gardan mempunyai daya tarik yang lebih besar. Karena masih menggunaka roda ban, traktor ini masih dapat berjalan di jalan raya.
Ada dua tipe dari traktor dobel gardan yaitu:
a.       Traktor dengan roda depan lebih kecil dari roda belakang, daya yang digunakan antara 33 – 67 kW (45 – 90 hp).
b.      Traktor dengan roda depan sama besar dengan roda belakang, daya yang digunakan antara 75 – 150 kw (100 – 200 hp).
                  
     2.2.2 Jenis Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Traktor Empat Roda
            Beberapa jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh traktor roda empat:
1.      Traktor roda empat banyak dipergunakan di lahan perkebunan, dan di beberapa negara sudah dipergunakan di lahan sawah.
2.      Untuk menarik peralatan pengolah tanah, peralatan budidaya (pemupuk, penyemprot, gerobak, dll).
3.      Untuk menggerakkan peralatan stasioner (pom pa air, mesin prosessing, dll).
4.      Untuk transportasi di kebun.
    
     2.2.3 Komponen Utama Traktor Empat Roda
       Traktor roda empat secara mendasar terdiri dari bagian-bagian utama sebagai berikut:
-        Enjin (engine)
-        Alat untuk penyaluran tenaga (power transmission device)
-        Alat untuk bergerak (running device)
-        Alat untuk kemudi (steering device)
-        Alat untuk bekerja (working device)
-         
     1. Enjin (engine)
            Kebanyakan dari traktor roda empat dilengkapi dengan enjin diesel, 4-tak, berpendingin air.  Banyak diantaranya memiliki 2 hingga 6 silinder.  Enjin traktor nampak seperti enjin truk atau bus tetapi dilengkapi dengan governor yang efektif untuk keperluan dapat menjaga putaran konstan dengan tanpa memandang beban yang diberikan.
    
Gambar 2.2.3 Gambar sistem penyalur tenaga engine.
     Enjin dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan:
1.      Sistem bahan bakar.
Enjin traktor biasanya memiliki sebuah pompa injeksi untuk setiap silinder.  Untuk mengalirkan bahan bakar, diperlukan pompa bahan bakar.
2.      Sistem pelumasan.
Minyak pelumas dialirkan secara paksa oleh pompa minyak pelumas ke berbagai bagian enjin.
3.      Sistem pendingin.
Radiator dan kipas pendingin selalu melengkapi enjin yang berpendingin air.  Pompa harus dilengkapi untuk memastikan terjadinya sirkulasi air.
4.      Sistem listrik.
Ada alat motor starter untuk memutar flywheel yang ditenagai oleh aki (accu). Aki juga digunakan untuk menyalakan lampu, klakson dan aksesoris lainnya.  Aki dicharge oleh generator, yang selalu berputar bersama putaran enjin.

      2.  Alat untuk penyaluran tenaga (power transmission device)
            Alat ini berfungsi menyalurkan tenaga dari enjin menuju roda, poros pto, pompa oli untuk menggerakkan tiga-titik gandeng (thre- point linkage/hitch), dan lain-lainnya, pada berbagai tingkat kecepatan putaran. Penyaluran tenaga ke roda, mirip dengan yang ada pada mobil, yaitu memiliki urutan dari enjin  kopling - gigi kecepatan - gigi diffrensial - poros roda. Karena traktor bergerak dengan kecepatan yang sangat bervariasi, mulai dari 0,3 hingga 10 km/jam di lahan, dan 15 - 24 km/jam di jalan raya, jumlah gigi perubahan kecepatan umumnya bervariasi dari 6 hingga 12, atau lebih. Gigi differensial dapat dikunci dengan diffrential lock, ini akan membuat kedua roda penggerak berputar bersamaan bila salah satu roda mengalami slip. Blok enjin dan sistem transmisi biasanya menjadi satu sebagai badan utama traktor, maka dia dibuat dengan konstruksi yang sangat kuat.

     3. Alat untuk bergerak (running device)
            Bagian utama untuk bergerak adalah roda ban. Roda ban traktor ukurannya besar, untuk memberikan ground clearance yang besar, juga untuk mempermudah gerak pada lahan tidak rata, dan juga untuk meningkatkan kemampuan traksi. Namun demikian, untuk lebih meningkatkan kemampuan traksinya, kembang roda ban dibuat lebih tinggi. Demikian juga sering dilengkapi dengan berat tambahan berupa besi atau penambahan air ke dalam ban.
            Beberapa traktor dengan berpenggerak empat roda memiliki empat buah roda yang sama besar, dan ada yang memiliki roda depan yang lebih kecil.  Traktor yang memiliki empat roda yang sama besar umumnya memberikan traksi yang lebih besar, tapi lebih sulit untuk dikemudikan dibandingkan dengan yang roda depannya lebih kecil.

4.      Alat untuk bekerja (working device).
            Tiga-titik gandeng (three-point hitch) adalah bagian dari traktor yang berfungsi untuk menggandeng implemen. Dua buah lower link, kiri dan kanan, mampu bergerak naik yang dioperasikan oleh tekanan hidrolik, dan bergerak turun oleh gaya gravitasi. Implemen dapat dinaik-turunkan oleh operator melalui alat ini dari kursi duduk operator. Pada saat mengolah tanah, implemen pengolahan tanah umumnya diangkat pada saat traktor berbelok. Bila peralatan stasioner, misalnya alat perontok atau pompa air dioperasikan melalui pemanfaatan poros pto, maka alat-alat tersebut akan dapat dengan mudah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya apabila alat-alat tersebut dipasangkan pada tiga-titik gandeng.
Tiga-titik gandeng biasanya dilengkapi dengan alat kendali posisi otomatis (automatic posisition control device), atau alat kendali draft otomatis (automatic draft control device), atau keduanya. Yang pertama berfungsi menjaga agar implemen selalu berada pada ketinggian yang telah diset melalui tuas kendali. Yang kedua digunakan untuk secara otomatis menjaga tahanan tarik yang tetap, misalkan, dengan secara otomatis menaikkan implemen bila melalui tanah keras atau halangan, dan jika tanahnya seragam, maka kedalaman pengolahan yang seragam akan dengan mudah dapat diperoleh.

5.      Alat untuk kemudi
            Traktor roda empat umumnya dikemudikan dari ruang kemudi dengan mengendalikan roda depan melalui roda kemudi (stir), sebagaimana umumnya mobil. Namun ada juga kemudi dilakukan dengan mengatur roda belakang, seperti traktor buatan Thailand. Gigi differential sangat penting untuk poros roda penggerak, dan jangan gunakan differential lock saat berbelok. Sistem power steering digunakan untuk traktor besar. Ini akan membantu memperingan pengemudian traktor. Saat berbelok, diperlukan juga bantuan rem kiri bila berbelok tajam ke kiri atau sebaliknya.

     2.2.4  Jenis-Jenis Alat Bantu Pada Traktor Empat Roda
            Indikator dan saklar:
1.      Kunci kontak (saklar utama)
Pada kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu:
-        OFF (mati), Pada posisi ini, aliran arus listrik terputus (bukan mematikan motor traktor). Untuk traktor model terbaru, posisi ini juga dapat mematikan traktor.
-        Preheat, Pada posisi ini, pemijar pada setiap silinder ruang pembakaran akan membara, sehingga akan memanaskan ruang pembakaran. Tujuannya agar motor traktor mudah dihidupkan pada saat mulai dihidupkan.
-        ON (hidup), Pada posisi ini, aliran arus listrik tersambung
-        START, pada posisi ini arus listrik dari accu tersambung ke motor stater.
2.      Saklar lampu depan
Berfungsi untuk menyalakan lampu depan. Saklar lampu ada yang hanya ada satu posisi hidup, ada juga yang mempunyai dua posisi hidup (lampu jauh dan lampu dekat).
3.      Saklar lampu sein
Lampu sein berfungsi untuk memberi tanda, ke arah mana traktor akan membelok. Bila traktor berjalan di jalan umum, gunakan lampu sein seperti Anda mengendarai kendaraan.
4.      Tombol klakson
Klakson akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat posisi kunci kontak “ON”).
      5.   Indikator pemanas mesin
Untuk mengetahui apakah ruang pembakaran sudah cukup panas untuk dihidupkan. Indikator ini akan berpijar beberapa detik setelah kunci kontak diputar ke arah “preheat”.
                  6.   Indikator pengisian accu
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”. Akan tetapi setelah motor hidup lampu akan  mati, sebagai tanda pengisian accu berjalan lancar. Apabila lampu tidak mati, berarti ada gangguan pada sistem pengisisan, sebaiknya motor dimatikan, dan dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
                  7.   Indikator temperatur air
            Lampu akan tetap padam walaupun kunci kontak pada posisi “ON”. Lampu akan menyala apabila air pendingin di radiator temperaturnya naik melebihi batas temperatur normal. Apabila lampu menyala, hal ini menunjukkan air radiator berkurang dan naik temperaturnya, motor terlalu panas, atau ada kerusakan lainnya. Motor harus segera dimatikan.
                  8.   Indikator sirkulasi oli pelumas
            Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”. Setelah motor hidup dan sistem pelumasan bekerja dengan baik, maka akan padam kembali. Apabila lampu tidak padam, berarti ada gangguan pada sistem pelumasan, motor harus dimatikan, dan perlu dilakukan perbaikan.

                  9.   Tuas dekompresi
                                    Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara dingin, tarik tuas ini untuk membebaskan kompresi pada ruang pembakaran. Biarkan motor berputar dahulu, setelah putarannya cukup cepat, dorong kembali tuas ini. Dengan jalan ini motor akan mudah dihidupkan.
                                    Tuas pedal pengatur antara lain:
            1. Tuas pengatur gas
Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti. Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk mematikan motor penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat dioperasikan.
2. Tuas hidrolik
Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila tuas didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang implemen akan naik (terangkat). Apabila tuas pada posisi netral, implemen akan berhenti ada posisi tertentu.
3. Tuas persneleng utama
Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu kecepatan mundur.
4. Tuas persneleng cepet lambat
Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di ahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan 2 mundur.
5.  Tuas persneleng PTO
Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan. Setiap jenis trator berbedabeda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya satu, dua atau tiga macam kecepatan.
             6. Tuas gardan depan
Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk menyambung gardan depan apabila diperlukan. Gardan depan digunakan untuk memperbesar daya tarik traktor.
7. Pedal kopling
Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan motor dengan transmisi terputus.
8. Pedal rem (kiri dan kanan)
Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam. Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan sangat berbahaya.
9. Pedal gas                    
Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan pedal gas apabila ingin memperlambat.
10. Tuas rem parkir
Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem. Bebapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem parkir tersendiri.
11. Pedal pengunci differensial (gardan)
Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok. Namun dengan adanya gardan menyebabkan salah satu roda akan slip. Dengan menginjak pedal pengunci differensial, putaran kedua roda belakang akan sama, sehinga slip bisa diatasi.
12. Pengunci kap motor
Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus dibuka terlebih dahulu. Untuk membuka kap motor, pengunci harus dilepas terlebih dahulu.
13. Pengatur tempat duduk
Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan keinginan operator. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain yang diinginkan.
Gambar 2.2.4 alat bantu pada traktor roda empat.

2.3 Motor Bakar
            Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukankerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas,dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik. Energi termal diperoleh daripembakaran bahan bakar pada masin itu sendiri. Jika ditinjau dari cara memperoleh energitermal ini (proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golonganyaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.
       I.            Motor pembakaran luar Pada motor pembakaran luar ini, proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin itu,sehingga untuk melaksanakan pembakaran digunakan mesin tersendiri. Panas dari hasilpembakaran bahan bakar tidak langsung diubah menjadi tenaga gerak, tetapi terlebih dulumelalui media penghantar, baru kemudian diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya pada keteluap dan turbin uap.
    II.            Motor pembakaran dalamPada motor pembakaran dalam, proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itusendiri, sehingga panas dari hasil pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga mekanik.Misalnya : pada turbin gas, motor bakar torak dan mesin propulasi pancar gas.

2.3.1        Motor 2 tak
            Pada prinsipnya motor bakar 2 langkah (2 tak) melakukan siklus Otto hanya dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol. Penemuan motor bakar 2 tak yang sukses oleh Sir Dougald Clerk tahun 1876. (Anonim.2008). Jika mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya, maka untuk mesin 2-tak hanya memerlukan satu putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak hanya terdiri dari 1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja).
v  Langkah 1 dari TMA ke TMB, Piston bergerak dari TMA ke TMB maka akan terjadi penekanan pada ruang Bilas yang ada di bawah piston. Pada lubang linier terdapat lubang dari Intake dan Exhaust. saat piston bergerak melewati lubang exhaust, gas yang berada pada ruang bakar akan keluar melalui lubang exhaust. saat piston melalui lubang intake maka gas dalam ruang bilas yang terpompa oleh piston akan masuk ke dalam ruang bakar, dan saat langkah ini gas dari sisa pembakaran akan terdorong keluar melalui exhaust.
v  Langkah 2 dari TMB ke TMA, Piston yang bergerak dari TMB ke TMA akan melakukan penghisapan campuran bahan bakar, udara, dan pelumas (oli samping). setelah piston melewati lubang intake dan lubang exhaust maka piston akan melakukan langkah kompresi yang akan menghasilkan tekanan pada ruang bakar. piston akan terus menekan sampai TMA, dan pada tepat berada di TMA. campuran bahan bakar dan udara yang sudah mendapat tekanan yang dasyat dari piston akan terbakar oleh api yang dipercikkan oleh busi. setelah terjadi ledakan pada ruang bakar maka akan diteruskan ke langkah tenaga, dan tenaga disalurkan ke sistem transmisi.
      Perbedaan desain dengan mesin empat tak
-        Pada mesin dua tak, dalam satu kali putaran poros engkol (crankshaft) terjadi satu kali proses pembakaran sedangkan pada mesin empat tak, sekali proses pembakaran terjadi dalam dua kali putaran poros engkol.
-        Pada mesin empat tak, memerlukan mekanisme katup (valve mechanism) dalam bekerja dengan fungsi membuka dan menutup lubang pemasukan dan lubang pembuangan, sedangkan pada mesin dua tak, piston dan ring piston berfungsi untuk menbuka dan menutup lubang pemasukan dan lubang pembuangan. Pada awalnya mesin dua tak tidak dilengkapi dengan katup, dalam perkembangannya katup satu arah (one way valve) dipasang antara ruang bilas dengan karburator dengan tujuan :
1.      Agar gas yang sudah masuk dalam ruang bilas tidak kembali ke  karburator.
2.      Menjaga tekanan dalam ruang bilas saat piston mengkompresi ruang bilas.
                Kelebihan mesin dua tak Dibandingkan mesin empat tak:
  1. Mesin dua tak lebih bertenaga dibandingkan mesin empat tak.
  2. Mesin dua tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin empat tak.
Ø  Kombinasi kedua kelebihan di atas menjadikan rasio berat terhadap tenaga (power to weight ratio) mesin dua lebih baik dibandingkan mesin empat tak.
  1. Mesin dua tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang sederhana.

2.3.2        Motor 4 tak
            Mengapa mesin disebut 4 tak, karena memang ada 4 langkah berikut langkah langkah dalam mesin 4-tak :
·         Intake
Disebut langkah intake karena langkah pertama adalah menghisap melalui piston dari karburator. Pasokan bahan bakar tidak cukup hanya dari semprotan karburator. Cara kerjanya adalah sbb. Piston pertama kali berada di posisi atas (atau disebut Titik Mati Atas). Lalu piston menghisap bahan bakar yang sudah disetting/dicampur antara bensin dan udara di karburator. Piston lalu mundur menghisap bahan bakar. Untuk membuka, diperlukan klep atau valve inlet yang akan membuka pada saat piston turun/menghisap ke arah bawah.
·         Kompresi
Langkah ini adalah lanjutan dari langkah di atas. Setelah piston mencapai titik terbawah di tahapan intake, lalu valve intake tertutup, dan dilakukan proses kompresi. Yakni, bahan bakar yang sudah ada di ruang bakar dimampatkan. Ruangan sudah tertutup rapat karena kedua valve (intake dan exhaust) tertutup. Proses ini terus berjalan sampai langkah berikut yakni meledaknya busi di langkah ke 3.
Gambar 2.3.2.a  gambar langkah kompresi.
·         Combustion (Pembakaran)
Tahap berikut adalah busi pada titik tertentu akan meledak setelah piston bergerak mencapai titik mati atas dan mundur beberapa derajat. Jadi, busi tidak meledak pada saat piston di titik paling atas (disebut titik 0 derajat), tetapi piston mundur dulu, baru meledak. Hal ini karena untuk menghindari adanya energi yang terbuang sia-sia karena pada saat piston di titik mati atas, masih ada energi laten (yang tersimpan akibat dorongan proses kompresi). Jika pada titik 0 derajat busi meledak, bisa jadi piston mundur tetapi mengengkol crankshaft ke arah belakang (motor mundur ke belakang, bukan memutar roda ke depan). Setelah proses pembakaran, maka piston memiliki energi untuk mendorong crankshaft yang nantinya akan dialirkan melalui gearbox dan sproket, rantai, dan terakhir ke roda.
Gambar 2.3.2.b langka tenaga
·         Exhaust (Pembuangan)
Langkah terakhir ini dilakukan setelah pembakaran. Piston akibat pembakaran akan terdorong hingga ke titik yang paling bawah, atau disebut Titik Mati Bawah. Setelah itu, piston akan mendorong ke depan dan klep exhaust membuka sementara klep intake tertutup. Oleh karena itu, maka gas buang akan terdorong masuk ke lubang Exhaust Port (atau kita bilang lubang sambungan ke knalpot). Dengan demikian, maka kita bisa membuang semua sisa gas buang akibat pembakaran. Dan setelah bersih kembali, lalu kita akan masuk lagi mengulangi langkah ke 1 lagi.
       
Gambar 2.3.2.c langkah pembuangan
Gambar 2.3.2 d. Siklus 4 langkah motor 4 tak

2.3.3        Motor diesel
            Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) (simplenya biasanya disebut “mobor bakar” saja). Prosip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses reakasi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar).
            Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak.
       Prinsip Kerja:
            Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
            Secara garis besarnya konstuksi utama sebuah motor diesel penggerak generator listrik (4 tak) dapat dibagi menjadi 5 bagian utama, meliputi :
a)      Komponen sistem bahan bakar : tangki bahan bakar, keran bahan bakar, saringan bahan bakar, pompa injeksi, mekanisme governor, pipa tekanan tinggi, injektor (nozzle) dan saluran pengembalian bahan bakar.
b)      Komponen sistem pelumasan : panci oli (carter), saringan kasar (oil screen), pompa oli, saringan halus (oil filter), indikator oli dan saluran penyalur oli pelumas.
c)      Komponen sistem pendinginan : tangki air pendingin, mantel pendingin blok selinder (water jacket) dan komponen lain sesuai tipe pendinginan yang digunakan (lihat pada bagian system pendinginan).
d)     Komponen sistem mekanisme katup : poros bubungan (cam shaft), pengungkit (tappet), batang pendorong (push rod), tuas penekan katup (rocker arm), katup dan pegas katup.
e)      Komponen lain di luar keempat sistem yang telah disebutkan, yaitu : blok selinder, kepala selinder, torak (piston), batang torak (connecting rod), poros engkol, roda gila (fly wheel) dan puli penggerak.
Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark ignition engine.

2.3.4        Motor bensin
      Pada motor bensin, bensin dibakar untuk memperoleh energi termal. Energi ini selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor bensin, secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : campuran udara dan bensin dari karburator diisap masuk ke dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar untuk memperoleh tenaga panas, yang mana dengan terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu dan tekanan. Bila torak bergerak turun naik di dalam silinder dan menerima tekanan tinggi akibat pembakaran, maka suatu tenaga kerja pada torak memungkinkan torak terdorong ke bawah. Bila batang torak dan poros engkol dilengkapi untuk merubah gerakan turun naik menjadi gerakan putar, torak akan menggerakkan batang torak dan yang mana ini akan memutarkan poros engkol. Dan juga diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran dan penyediaan campuran udara bensin pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar torak dapat bergerak secara periodik dan melakukan kerja tetap
      Kerja periodik di dalam silinder dimulai dari pemasukan campuran udara dan bensin ke dalam silinder, sampai pada kompresi, pembakaran dan pengeluaran gas-gas sisa pembakaran dari dalam silinder inilah yang disebut dengan “siklus mesin”. Pada motor bensin terdapat dua macam tipe yaitu: motor bakar 4 tak dan motor bakar 2 tak. Pada motor 4 tak, untuk melakukan satu siklus memerlukan 4 gerakan torak atau dua kali putaran poros engkol, sedangkan pada motor 2 tak, untuk melakukan satu siklus hanya memerlukan 2 gerakan torak atau satu putaran poros engkol.
Gambar 2.3.4 cara kerja motor bensin



2..4 Oli Pelumas
            Oil atau Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.
            Pelumas (lubricant atau sering disebut lube) adalah suatu bahan (biasanya berbentuk cairan) yang berfungsi untuk mereduksi keausan antara dua permukaan benda bergerak yang saling bergesekan. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan sebagai pelumas jika mengandung bahan dasar (bisa berupa oil based atau water/glycol based) dan paket aditif.
Pelumas mempunyai tugas pokok untuk mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara dua permukaan logam yang saling bergesekan sehingga keausan dapat dikurangi, besar tenaga yang diperlukan akibat gesekan dapat dikurangi dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan pun akan berkurang.
Pelumas dapat dibedakan type/jenisnya berdasarkan bahan dasar (base oil), bentuk fisik, dan tujuan penggunaan.
1.      Dilihat dari bentuk fisiknya :
a.       Minyak pelumas (lubricating oil)
b.      Gemuk pelumas (lubricating grease)
c.       Cairan pelumas (lubricating fluid)
2.      Dilihat dari bahan dasarnya :
a.       Pelumas dari bahan nabati atau hewani
b.      Pelumas dari bahan minyak mineral atau minyak bumi
c.       Pelumas sintetis
3.      Dilihat dari penggunaannya :
a.       Pelumas kendaraaan
b.      Pelumas industry
c.       Pelumas perkapalan
d.      Pelumas penerbangan

4.      Dilihat dari pengaturan atau pengawasan mutunya :
a.       Pelumas kendaraan bermotor :
§  Minyak pelumas motor kendaraan baik motor bensin /diesel
§  Minyak pelumas untuk transmisi
§  Cairan pelumas transmisi otomatis dan sistim hidrolis (Automatic transmission fluid & hydraulic fluid)
b.      Pelumas motor diesel untuk industri :
§  Motor diesel putaran cepat
§  Motor diesel putaran sedang
§  Motor diesel putaran lambat
§  Pelumas untuk motor mesin 2 langkah :
§  Untuk kendaraan bermotor
§  Untukm perahu motor
§  Lain lain ( gergaji mesin, mesin pemotong rumput )
c.       Pelumas khusus
Jenis pelumas ini banyak ragamnya yang penggunaannya sangat spesifik untuk setiap jenis, diantaranya adalah untuk senjata api, mesin mobil balap, peredam kejut, pelumas rem, pelumas anti karat, dll.
       Fungsi dan tujuan pelumasan:
            Pada berbagai jenis mesin dan peralatan yang sedang bergerak, akan terjadi peristiwa pergesekan antara logam. Oleh karena itu akan terjadi peristiwa pelepasan partikel partikel dari pergesekan tersebut. Keadaan dimana logam melepaskan partikel disebut aus atau keausan. Untuk mencegah atau mengurangi keausan yang lebih parah yaitu memperlancar kerja mesin dan memperpanjang usia dari mesin dan peralatan itu sendiri, maka bagian bagian logam dan peralatan yang mengalami gesekan tersebut diberi perlindungan ekstra.
1.    Tugas pokok pelumas
                 Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara permukaan logam yang satu dengan permukaan logam lain terus menerus bergerak. Selain keausan dapat dikurangi, permukaan logam yang terlumasi akan mengurangi besar tenaga yang diperlukan akibat terserap gesekan, dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan akan berkurang.
2. Tugas tambahan pelumas
                 Selain mempunyai tugas pokok, pelumas juga berfungsi sebagai penghantar panas. Pada mesin mesin dengan kecepatan putaran tinggi, panas akan timbul pada bantalan bantalan sebagai akibat dari adanya gesekan yang banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi sebagai penghantar panas dari bantalan untuk mencegah peningkatan temperatur atau suhu mesin. Suhu yang tinggi akan merusak daya lumas. Apabila daya lumas berkurang, maka maka gesekan akan bertambah dan selanjutnya panas yang timbul akan semakin banyak sehingga suhu terus bertambah. Akibatnya pada bantalan bantalan tersebut akan terjadi kemacetan yang secara otomatis mesin akan berhenti secara mendadak. Oleh karena itu, mesin mesin dengan kecepatan tinggi digunakan pelumas yang titik cairnya tinggi, sehingga walaupun pada suhu yang tinggi pelumas tersebut tetap stabil dan dapat melakukan pelumasan dengan baik. Untuk memperoleh hasil yang maksimal atau memuaskan di dalam sistem pelumasan ini maka mutlak diperlukan adanya selektifitas penggunaan pelumas itu sendiri, yaitu menentukan jenis pelumas yang tepat untuk mesin dan peralatan yang akan dilumasi. Hal ini untuk mencegah salah pilih dari pelumas yang akan dipakai yang dapat berakibat fatal.

2.5 Maintanance / Perawatan Traktor Roda 2 dan Roda 4
            Perawatan traktor roda empat perlu dilakukan secara rutin dan perawatnya perlu mengenali bagian bagian traktor dan fungsinya masing-masing. Spesifikasi traktor roda empat sangat bervariasi bergantung pada besarnya daya penggerak, ukuran ban, daya tarik, daya angkat, persneling, dan lain-lain.
       Untuk traktor dua roda dan empat yang perlu diperhatikan adalah:
a.       Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau patah.
b.      Memeriksa V-belt (25 jam kerja)
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan menimbulkan slip, sedang yang terlalu kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran mesin.
c.       Memeriksa bahan bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong akan mengakibatkan udara masuk ke saluran bahan bakar, sehingga traktor susah dihidupkan. Tangki yang dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan akan mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama kelamaan air hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di dalam tangki. Apabila air ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan dapat merusak motor
d.      Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)
Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat lubang nozel. Kotoran yang mengendap biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk gelas.
e.       Memeriksa saringan udara
Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap motor relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak yang menggunakan tipe basah. Saringan dibuka dan diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli.
f.       Memeriksa tuas kendali/kontrol
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Dengan beroperasinya tuas kontrol dengan baik, operator dapat mengoperasikan dengan baik pula. Ada beberapa tuas kontrol yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti: Kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas.
g.      Memeriksa tekanan ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes. Tekanan kedua ban juga harus sama.
h.      Memeriksa sistem pelumasan
Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan panas. Ada beberapa bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi, yaitu : Bagian dalam motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa dengan tongkat penduga. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Gigi transmisi. Sama dengan oli motor, oli gigi transmisi juga perlu diperiksa. Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat yang ada pada kabel kopling, jangan sampai kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti jari kopling dan cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40.
i.        Memeriksa dan mengetatkan baut pada baling-baling rotaryslasher sebelum bekerja.
j.        Mengganti Olie gearbox setiap 2 bulan sekali.
k.      Membersihkan tractor dan rotaryslasher setiap hari setelah bekerja.
l.        Dipastikan traktor dan rotaryslasher harus digrease setiap hari.

2.6 Macam-Macam Pola Bajak
       Pada kegiatan pengolahan tanah ada 4 pola dalam pengolahan tanah yaitu:
1. Pola pengolahan spiral.
2. Pola pengolahan tepi.
3. Pola pengolahan tengah.
4. Pola Pengolahan alpha.

       Bila bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah maka akan terbentuk alur yang disebut furrow. Bagian tanah yang diangkat dan diletakkan kesamping, disebut keratan tanah (furrow slice). Bila pekerjaan dimulai dari tengah areal secara bolak-balik dan arah perputaran ke kanan, maka akan berbentuk alur balik (Back furrow). Bila pekerjaan bolak balik dimulai dari tengah dan arah perputaran ke kiri, maka akan terbentuk alur mati (Dead furrow). Pembalikan tanah umumnya kekanan.  Dalam operasional bajak dapat digolongkan atas bajak tarik (trailing moldboard plow) dan bajak yang dapat diangkat secara hidrolik (mounted moldboard plow). Dilihat dari hasil kerjanya dapat digolongkan atas bajak satu arah (one way) dan bajak dua arah (two way). Menggunakan bajak dua arah memberikan keuntungan dalam menghindari terbentuknya alur balik (back furrow).

2.7 Elemen Dasar Traktor
Elemen-elemen dasar traktor adalah sebagai berikut :
Roda traktor bisa diberi pemberat untuk memperbesar traksi. Traktor juga diberi pemberat pada bagian depannya untuk menyeimbangkan traktor, terutama setelah dipasangkan implemen.





2.8 Defenisi Alat Penyemprot
Alat penyemprot (sprayer) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengaplikasikan pupuk, pestisida cair, sedangkan untuk pestisida berbentuk tepung digunakan alat yang disebut duster. Latar belakang penggunaan alat dan mesin penyemprotan adalah Efisiensi waktu, Efisiensi tenaga kerja, Target Perusahaan.
       2.8.1 Jenis-jenis alat penyemprot
-        Handsprayer
Prinsip kerja alat penyemprot handsprayer adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.
Gambar 2.81a. handsprayer
       Secara umum spesifikasi alat penyemprot meliputi data teknis mengenai :
·         Volume tangki : 10 – 20 L
·         Kapasitas tangki : 8 – 16 L
·         Kekuatan tangki : 10 – 15 kg / cm2 ( 140 – 200 psi)
·         Bahan konstruksi : plat logam anti karat

Berdasarkan prinsip kerjanya, maka alat penyemprot tipe gendong ini memiliki bagian utama yang terdiri :
1.      Tangki dari bahan plat tahan karat, untuk menampung cairan
  1. Unit pompa, yang terdiri dari silinder pompa, piston dari kulit
  2. Tangkai pompa, untuk memompa cairan
  3. Saluran penyemprot, terdiri dari kran, selang karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya dilengkapi nosel
  4. Manometer, untuk mengukur tekanan udara di dalam tangki
  5. Sabuk penggendong
  6. Selang karet
  7. Piston pompa
  8. Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki
  9. Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dari selang karet
  10. Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang menuju ke nosel
  11. Nosel, untuk memecah cairan menjadi pertikel halus
Macam-macam handsprayer:
Ø  Atomizer
Ø  Alat penyemprot jenis udara bertekanan (compressed Air Sprayer)
Ø  Alat penyemprot jenis gendong Knapsack sprayer

-        Alat penyemprot dengan pompa tekanan tinggi (bertenaga motor)_:
Ø  Fertilizer Spreader
·         Berfungsi untuk penyebar pemupukan secara mekanis
·         Dipasang pada traktor 4WD min 45 HP (MF 240)
Gambar 2.8.1.b Fertilizer Spreader
Ø  Alat penyemprot hidrolik (hidrolic sprayer)
Ø  Alat penyemprot blower (blower sprayer), biasanya digunakan pada areal perkebunan yang luas, dengan mesin ini hembusan udara bertekanan tinggi menyemprotkan bahan kimia dari mesin  ke pohon , dimana cairan kimia dirubah menjadi partikel halus oleh aliran udara yang kuat.
                                    
       2.8.2 Jenis-jenis nozel
           1. Variable Cone Nozzle.
Variabel Cone tips nosel memiliki pola semprot berbentuk kerucut yang disesuaikan dari kabut halus ke sungai yang solid. Pola disesuaikan membuat variabel tips kerucut alat semprot serbaguna. Kalibrasi nosel ini tidak mudah karena kesulitan menyesuaikan ujung ke pola yang sama dan waktu aliran setelah waktu. Meskipun tidak ideal untuk sebagian besar aplikasi, mereka berguna bagi banyak orang, dan semprotan insektisida fungisida herbisida.
2. Hollow Cone nozzle.
Hollow Cone tips nozzle menghasilkan semprot halus yang terkonsentrasi di tepi luar pola. semprot Pendekatan target dari sudut yang berbeda meningkatkan cakupan. Pola baik semprot spray drift meningkatkan potensi.
           3. Multi nozzle boom.
Menggunakan boom sprayer, dibandingkan dengan mengayunkan banjir jet nozzle tunggal, akan meningkatkan keseragaman aplikasi spray. Lebar lulus mungkin lebih kecil menggunakan tiga atau empat boom nozzle, tapi lulus masing-masing akan memiliki distribusi herbisida sangat seragam. petak Spray tiga meter atau lebih dapat diperoleh dengan fitting ransel dengan nozel yang sesuai dan menyesuaikan tekanan semprot sistem untuk memberikan output yang memadai.

4.      Flat Fan nozzle  dan Even Fan nozzle
Flat Fan tips nozzle dirancang khusus untuk booming beberapa nozzle. Pola spray meruncing dari pusat (full flow) ke tepi (aliran ringan) dan dirancang untuk tumpang tindih dengan nozel berdekatan, menciptakan pola seragam di ledakan semprot tips nozzle Bahkan Fan dirancang untuk semprotan single pass lebih dari baris tanaman atau antara baris. Pola spray seragam (aliran penuh) dari ujung ke ujung. tips kipas Bahkan semprotan tidak dibuat untuk digunakan pada beberapa nosel booming tips nozzle Banjir dirancang untuk memiliki pola semprotan lebar pada tekanan rendah membuat mereka populer dengan operator sprayer ransel. Mereka yang paling cocok untuk defoliants dan herbisida. Pola spray meruncing dari pusat ke tepi, namun itu tidak seragam secara bertahap sebagai bahwa dari kipas datar. semprot ini berat menuju tepi sangat dan kasar di seluruh pola semprot. Menggunakan nosel ini dalam pola "ayun" di ladang biasanya akan menghasilkan hasil aplikasi miskin.
Gambar 2.8.1.c macam-macam nozel
1.      Untuk penyemprotan area terbuka Swatch : 1.8/ 0.6
2.      Untuk pengendalian hama dan spot spraying Swatch :1,2/ 0.6
3.      Untuk pengendalian hama dan spot spraying Swatch :1,8/ 0.6
4.      Untuk aplikasi herbisida Swatch : 1,8/ 0,6
5.      Untuk spot Spraying Swatch : 1,2/ 0,6
6.      Untuk Spot Spraying.





BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat
Alat merupakan suatu benda yang dapat memudahkan atau membantu kita dalam melakukan sesuatu baik dalam bentuk benda keras, benda lunak, mesin, kayu dan sebagainya. Berikut adalah alat-alat yang digunakan dalam praktikum mekanisasi pertanian.
       3.1.1 Bajak singkal
           Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Aneka ragam rancangan yang dijumpai selain pada bentuk mata bajak, juga di bagian perlengkapannya.
Bajak singkal traktor tangan ada dua macam, yaitu bajak singkal yang dapat membalik tanah ke satu arah saja (biasanya kearah kanan) dan bajak yang dapat bekerja dua arah (reversible plow) yaitu membalik tanah ke arah kanan atau ke arah kiri. Sumber tenaga dari bajak singkal bisa dari heawan (kerbau), mesin (traktor tangan 5-10 hp). Kapasitas kerja 18-20 jam/ha.
Bagian-bagian bajak singkal:
·         Mata bajak atau pisau bajak adalah bagian bajak singkal yang berfungsi untuk memotong tanah dan mengarahkan lempengan tanah hasil pemotongan ke bagian daun singkal.
·         Daun singkal adalah bagian yang menerima lempengan tanah dan membalik serta memecahkan lempengan tanah tersebut.
·         Pelurus samping, berfungsi menahan tekanan samping dari lempengan tanah pada bajak singkal dan menjaga kestabilan jalannya bajak singkal sewaktu proses pembajakan.
·         Rangka bajak singkal berfungsi menyatukan bagian-bagian bajak dan penyambung  ke sumber penggerak.
·         Penggandeng adalah bagian dari bajak singkal yang menggandengkan bajak dengan traktor pertanian.
·         Pengatur kedalaman pengolahan tanah. Pengatur kedalaman berbentuk ulir pengatur atau roda pengatur, untuk mengontrol kedalaman hasil pembajakan tanah.
·         Poros silang, berbentuk batang kendali merupakan bagian dari bajak singkal yang berfungsi mengatur daun singkal sehingga dapat mengatur lebar hasil pembajakan dan mengatur arah lemparan tanah pada arah yang berlawanan.
Gambar 3.1.1 bajak singkal

3.1.2 Bajak rotari
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam:
Ø  Jenis pertama yang disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak majunya ditarik oleh traktor.
Ø  Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor.
Ø  Jenis ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2. Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak.
Bagian-bagian dari bajak rotary:
a.       Piasau rotary
b.      Sumbu rotary
c.       Roda pembantu
d.      Penyalur tenaga pemutar
e.       Tutup pelindung.
Gambar 3.1.2 bajak rotary
3.1.3 Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan. Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang kedua kemudian memasang lagi stopwatch pada nol. Tombol yang kedua juga digunakan sebagai perekam waktu.
Dalam praktikum stopwatch digunakan untuk mengukur lama kerja  traktor agar bisa menghitung bahan bakar yang habis selama beroperasi, mengukur kapasitas kerja traktor dalam waktu tertentu.
Gambar 3.1.3 stopwacth
           
            3.1.4 Meteran
Meteran adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang atau lebar. Dalam praktikum meteran digunakan untuk mengukur panjang lahan, pembagian lahan per kelompok, jarak tanam dan luas bedengan.
Gambar 3.1.4 meteran

3.1.5 Gelas ukur
Gelas ukr adalah suatu wadah yang berbentuk gelas yang dilengkapi dengan takaran yang digunakan untuk mengukur benda cair, benda padat yang berbentuk bubuk atau tepung. Dalam praktikum gelas ukur digunakan untuk mengukur bahan bakar yang habis, pestisida dalam penyemprotan dan lainnya.
Gambar 3,1,5 gelas ukur
                           
            3.1.6 Cangkul
Cangkul merupakan suatu alat tradisional yang digunakan untk mengolah tanah, pembersihan gulma, membuat bedengan, dalam budidaya peretanian.  Cangkul masih banyak  digunakan oleh petani dalm pengolahan lahannya karena cangkul bisa digunakan dari mulai pembukaan lahan sampai panen.
Gambar 3.1.6 cangkul


            3.1.7 Patok
Patok adalah suatu benda yang berasal dari kayu-kayu atau ranting-ranting yang panjangnya lebih kurang 30 cm yang digunakan untuk menandai batas lahan dan lubang tanaman.

            3.1.8  Lahan
Tanah / lahan merupakan suatu sistem yang dinamis, tersusun dari empat bahan utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Lahan digunakan sebagai tempat atau media untuk bercocok tanam, tempat bepijaknya benda hidup maupun benda mati yang ada dipermukaan bumi. Bahan-bahan penyusun tanah tersebut berbeda komposisinya untuk setiap jenis tanah, kadar air dan perlakuan terhadap tanah. Sebagai suatu sistem yang dinamis, tanah dapat berubah keadaannya dari waktu ke waktu, sesuai sifat-sifatnya yang meliputi sifat fisik, kimia, dan sifat mekanis, serta keadaan lingkungan yang keseluruhannya menentukan produktifitas tanah. Pada tanah pertanian, sifat mekanis tanah yang terpenting adalah reaksi tanah terhadap gaya-gaya yang bekerja pada tanah, dimana salah satu bentuknya yang dapat diamati adalah perubahan tingkat kepadatan tanah.
Adapun lahan yang kami olah dengan bajak pada praktium mekanisasi pertanian adalah 20 x 24 m.
Gambar 3.1.8 lahan


3.2 Bahan
-        Benih jagung
Benih yang digunakan dalam praktikum mekanisasi pertanian adalah jagung hibrida.
-        Pupuk kandang
Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi.
























BAB IV
PROSEDUR KERJA

4.1 Prosedur Umum
4.1.1        Cara Menghidupkan Traktor 2 Roda
Bebarapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor:
-        Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.
-       Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor

Menghidupkan traktor tangan/ 2 roda :
1.      Tuas kopling utama diposisikan off atau rem sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan.
2.      Semua tuas persneleng pada posisi netral untuk keamanan.
3.      Buka kran bahan bakar sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
4.      Gas dibesarkan pada posisi start sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.
5.      Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
6.      Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali agar pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
7.      Percepat putaran engkol sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.
8.      Lepaskan tuas dekompresi untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
9.      Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol yang disebabkan oleh bentuk pengait engkol yang miring.
10.  Geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner.
11.  Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik.
12.  Traktor siap untuk dioperasikan.
      

4.1.2        Cara Menghidupkan Traktor 4 Roda
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda empat
1.      Pada saat accu lemah, sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi “START”, tarik tuas dekompresi, sehingga putaran motor lebih ringan. Setelah motor berputar dengan cepat selama 3– 5 detik, doronglah tombol dekompresi, untuk menghasilkan tekanan kembali.
Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi “ON” kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater. Ulangi langkah menghidupkan. Melakukan stater yang terlalu lama akan merusak motor stater.
2.      Biarkan motor berputar tanpa beban (idle) selama beberap saat. Jangan memberikan beban berat begitu motor hidup.
3.      Untuk menjaga keamanan, jangan menghidupkan traktor di dalam ruangan yang sirkulasi udaranya kurang baik.

Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam menghidupkan traktor 4 roda:
1.      Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali. Hati -hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki.
2.      Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor.
3.      Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi “ON”
4.      Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan.
5.       Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”
6.      Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indicator sirkulasi oli pelumas menyala.
7.      Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 – 20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran, akan mempermudah terjadinya proses pembakaran.
8.      Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater.
9.      Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi.
10.  Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor stater akan memutar motor penggerak.
11.  Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater.
12.  Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas mati.
13.  Kecilkan posisi gas ke idle
14.  Lepaskan pedal kopling pelan-pelan

4.1.3        Cara Mematikan Traktor 2 Roda
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:
1.      Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan.
2.      Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor.
3.      Semua tuas dalam kondisi netral.
Mematikan traktor tangan:
1.      Lepaskan beban motor
2.      Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.
3.      Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
4.      Tutup kran bahan bakar.

4.1.4        Cara Mematikan Traktor 4 Roda
                Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mematikan traktor roda empat:
1.      Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan
2.      Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor
3.      Tidak boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi
4.      Sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral
5.      Pada saat turun, posisinya mundur, tidak boleh menyentuh bagian pengendali

Berikut ini adalah cara mematikan traktor roda empat :
1.      Lepaskan beban motor.
2.      Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 1 menit.
3.      Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.
4.      Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
5.      Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut.
6.      Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor.
4.1.5        Cara Mengoperasikan Traktor 2 Roda
Berikut ini akan di jelas kan cara mengoperasikan traktor dua roda secara singkat:
1. Memulai menjalankan traktor tangan
A.    Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
B.     Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Untuk menarik implemen, jangan menggunakan gigi tinggi, agar operator tidak perlu lari.
C.     Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi hentakan ke bawah pada saat traktor mulai jalan.
D.    Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai jalan.
E.     Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang kemudi bisa diangkat lagi
2. Menjalankan lurus ke depan
A.    Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
B.     Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada padastang kemudi.
C.     Mata memandang ke depan.
D.    Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
E.     Jangan membelokkan stang kemudi
F.      Jangan memindah posisi gigi persneleng
3. Menghentikan traktor/parker
a.       Gas dikecilkan pada posisi idle.
b.      Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada posisi rem.
c.       Persneleng dinetralkan.
d.      Gas dikecilkan
4. Mengganti gigi persneleng
a.       Lakukan langkah menghentikan traktor
b.      Posisi kopling utama “OFF”.
c.       Pindahkan posisi gigi persneleng.
d.      Mulai menjalankan traktor lagi.
Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi berhenti, karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes
5. Membelokkan traktor pada jalan datar
a.       Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
b.      Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi kanan kalau mau belok ke kanan.
c.       Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.
d.      Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan trailer.

4.1.6        Cara Mengoperasikan Traktor 4 Roda
A.     Memulai menjalankan traktor roda empat
1.      Lakukan langkah menghidupkan traktor
2.      Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
3.      Tuas rem parkir dilepas
4.      Pedal kopling diinjak penuh
5.      Tuas persneleng cepat lambat dibindah ke posisi “cepat” atau “lambat”
6.      Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
7.      Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai jalan.
B.     Menjalankan lurus ke depan
1.      Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
2.      Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari keluar.
3.      Mata memandang ke depan.
4.      Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
5.      Kedua kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau rem.
6.      Jangan membelokkan stang kemudi
7.      Jangan memindah posisi gigi persneleng
C.     Menghentikan traktor
1.      Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan.
2.      Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas
3.      Injak pedal rem, traktror akan berhenti.
4.      Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.
D.    Menjalankan lurus ke belakang.
1.      Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
2.      Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang.
3.      Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi.
4.      Mata memandang ke belakang.
5.      Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
6.      Jangan membelokkan stang kemudi
7.      Jangan memindah posisi gigi persneleng
E.     Mengganti gigi persneleng
1.      Lakukan langkah menghentikan traktor
2.      Pindahkan posisi gigi persneleng sesuai kecepatan yang diinginkan.
3.      Mulai menjalankan traktor lagi.
Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi berhenti, karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes
F.      Membelokkan traktor di jalan
1.      Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
2.      Biarkan setengah badan traktor melewati belokan
3.      Putar stir kemudi ke kanan atau ke kiri
4.      Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan.
G.    Melewati tanjakkan
1.      Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
2.      Jalankan traktor, lalu gas diperbesar secara pelan-pelan, untuk mencegah roda depan terangkat
3.      Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menanjak

4.2. Proses Bajak Singkal Pada Traktor 2 Roda
Berikut ini adalah proses bajak singkal traktor roda dua :
-        Untuk langkah pertama pasang bajak singkal pada trakor roda dua.
-        Hidupkan mesin traktor.
-        Tetapkan pola bajak yang akan dilakukan
-        Pada saat akan melakukan pengolahan mata bajak harus disesuikan kedalamnya.
-        Jika terlalu dalam akan mengakibatkan topsoil tanah akan tertimbun.

4.2.1 proses bajak rotary traktor 2 roda
-        Untuk langkah pertama pasang bajak rotaryl pada trakor roda dua.
-        Hidupkan mesin traktor.
-        Tetapkan pola bajak yang akan dilakukan
-        Atur kedalaman mata bajak.
-        Bersihkan lahan dari benda-benda keras, seperti batu, besi dll.
-        Jika lahannya gembur bisa langsung di olah dengan traktor rotary, tapi jika tanahnya keras harus di lakukan pengolahan pertama dengan menggunakan bajak singkal.



4.3 Prosese Bajak Singkal Traktor 4 Roda
-        langkah pertama ialah mengecek traktor baik dari segi mesin atau pun kelayakan, isi minyak apabila sudah habis, periksa ban dan oli dll.
-        nyalakan mesin traktor 4 roda, perhatikan apabila ingin jalan di aspal angkat tuas hidrolik supaya bajak tidak terkena tanah.
-        setelah traktor sampai di lading yang akan di olah turunkan kembali tuas hidrolik agar bajak singkal turun.
-        pilih pola bajak yang sesuai.
-        Atur kedalaman mata bajak.
-         pengolahan tanah siap dilakukan.

4.4 Prosese Pembuatan Bedengan
-        Dalam proses pembuatan bedengan ,langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengukuran lahan yang akan dibuat bedengan dan di buat patok.
-        Setelah dibagi perkelompok kemudian tanah di cangkul dan dinaikan  sedikit demi sedikit sehingga terlihat lebih tinggi dan mematok pada tali raffia agar bedengan tetap lurus.
-        Setelah 3 minggu bedengen diberikan pupuk kandang kemudian diratakan dengan menggunakan cangkul  atau garu.
-        Bedengan siap digunakan untuk penanaman jagung.
-        Luas bedengan yang  kami olah adalah 20 x 4 m.

4.5 Penanaman Jagung
-        Setelah bedengan siap dibuat, benih jagung siap ditanam.
-        Buat lubang tanam dngan jarak tanam 20x75 cm, dngan kedalaman 2-3 cm.
-        Buat ajir/patok agar mudah untuk menandainya.
-        Masukkan benih jagung 1-2 biji jagung per lubang tanam.
-        Lakukan penyiram.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Pengamatan
No
Pengamatan
Hand Traktor
Mini Traktor
Singkal
Rotary
Singkal
1
Lebar Bajakan
0.33 m
0.9
0.2 m















2
Kecepatan
0.04 m/s
0.24 m/s
0.27 m/s















3
KLT
0.04 m2/s
0.08 m2/s

4
Luas Lahan
25 m2
200 m2
131.75 m2
5
Waktu Kerja
0.16 jam
0.22 jam

6
KLE
0.02 ha/jam
0.09 ha/jam

7
Bahan Bakar Terpakai
80 lt/ha
40 lt/ha

8
5 putaran Roda Fraksi



-saat pengolahan
4 m
11.90
9.4
-Tanpa Beban
12.20 m
11.70
10.5
9
SI
70     %
   -2 %

            Tabel 1. Data hasil praktikum

5.1 Traktor 2 Roda
           
       5.1.1 Kapasitas Lapang Teorotis (KLT)
            a. Bajak singkal
KLT = 0.36 (V x LP)
Keterangan:
KLT  : Kapasitas LapanganTeoritis (ha/jam)
V       : Kecepatan rata-rata (m/detik)
LP     : Lebar Bajakan (m)
Berdasarkan hasil pengamatan didapati perhitungan KLT sebagai berikut:
KLT  = 0.36 (V x LP)
          = 0.36 (0.35 m/s x 0.33 m)
          = 0.04 m2/s             
            b. Bajak rotary
   KLT = 0.36 (V x LP)
Keterangan:
KLT  : Kapasitas Lapangan Teoritis (ha/jam)
V       : Kecepatan rata-rata (m/detik)
LP     : Lebar Bajakan (m)
Berdasarkan hasil pengamatan didapati perhitungan KLT sebagai berikut:
KLT  = 0.36 (V x LP)
          = 0.36 (0.24 m/s x 0.9 m)
          = 0.08 m2/s
       5.1.2 Kapasitas Lapang Efektif (KLE)                             
            a. Bajak singkal
KLE =
Keterangan:
KLE  : Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)
L       : Luaslahanpengolahantanah (m)
WK   : WaktuKerja (jam)
Berikut perhitungan KLE berdasarkan pada data yang telah diperoleh:
KLE =
          =
      = 156.25 m2/ jam
          = 0.015625 ha/jam
          = 0.02 ha/jam
            b. Bajak rotary                     
          KLE =
Keterangan:
KLE  : Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)
L       : Luaslahan pengolahan tanah (m)
WK   : Waktu Kerja (jam)
Berikut  perhitungan KLE berdasarkan pada data yang telah diperoleh:
KLE =
          =
      = 869.56 m2/ jam
          = 0.086956 ha/jam
          = 0.09 ha/jam

       5.1.3 Efisiensi Lapangan (%)
               a. Bajak singkal
          Eff     =
Berdasarkan tabel, maka:
Eff    =
          = 50  %             

               b. Bajak rotary
          Eff     =
Berdasarkantabel, maka:
Eff    =
          = 112.5  %           
              
       5.1.4 Bahan Bakar Terpakai (L/H)
                 a. Bajak singkal
       
Keterangan:
BBT  = Bahan Bakar Terpakai (lt/ha)
BB    = bahan bakar yang digunakan untuk mengolah lahan (lt)
L       = luaslahan (ha)
Berdasarkan data yang diperoleh, maka di dapati bahan bakar yang terpakai adalah sebagai berikut:
          =
          = 80lt/ha
b. Bajak rotary
Keterangan:      
BBT  = Bahan BakarTerpakai (lt/ha)
BB    = bahan bakar yang digunakan untuk mengolah lahan (lt)
L       = luaslahan (ha)
Berdasarkan data yang diperoleh, maka di dapati bahan bakar yang terpakai adalah sebagai berikut:
          =
          = 40lt/ha

       5.1.5 Slip Roda Traksi (%)
                 a. Bajak singkal
  
Keterangan:         
SI      : Slip rodatraksi
Sb     : jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran roda traksi (m)
So     : jarak tempuh traktor tanpa beban (tanpa mengolah tanah) dalam lima putaran roda traksi (m)
Perhitungan matematisnya sebagai berikut:
     =
     = 0.7x 100%
     = 70  %

                     b. Bajak rotary
   Untuk menghitung slip roda traksi digunakan persamaan berikut:
Keterangan:                                                                             
SI      : Slip rodatraksi
Sb     : jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran roda traksi (m)
So     : jarak tempuh traktor tanpa beban (tanpa mengolah tanah) dalam lima putaran roda traksi (m)
Perhitungan matematisnya sebagai berikut:
     =
     = - 0.02x 100%
     =- 2 %

                
5.2 Traktor 4 Roda
       5.2.1 Kapasitas Lapang Teorotis (KLT)
Untuk mencari Kapasitas LapanganTeoritis (KLT) digunakan persamaan berikut:
KLT = 0.36 (V x LP)
Keterangan:                   
KLT         : Kapasitas Lapangan Teoritis (ha/jam)
V              : Kecepatan rata-rata (m/detik)
LP            : Lebar Bajakan (m)
Berdasarkan hasil pengamatan didapati perhitungan KLT sebagai berikut:
KLT       = 0.36 (V x LP)
              = 0.36 (0.27 m/s x 0.2 m)
              = 0.02 m2/s

       5.2.2 Kapasitas Lapang Efektif (KLE)
            Dalam menentukan KLE digunakan persamaan di bawahini:
KLE =
Keterangan:
KLE         : Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)
L              : Luaslahan pengolahan tanah (m)
WK          : WaktuKerja (jam)
Berikut perhitungan KLE berdasarkan pada data yang telah diperoleh:
KLE =
        =
     = 357.14 m2/ jam
        = 0.035714 ha/jam
        = 0.04

       5.2.3 Efisiensi Lapangan (%)
   Efisiensi lapangan dapat dicari dengan persamaan:
Eff    =
Berdasarkan tabel, maka:
Eff    =  x 100 %
= 200 %           

       5.2.4 Bahan Bakar Terpakai (L/H)
   Persamaan yang dapat digunakan untuk mencari bahan bakar terpakai adalah sebaga iberikut:
Keterangan:
BBT    = Bahan Bakar Terpakai (lt/ha)
BB       = bahan bakar yang digunakan untuk mengolah lahan (lt)
L          = luas lahan (ha)
Berdasarkan data yang diperoleh, maka di dapati bahan bakar yang terpakai adalah sebaga iberikut:
          =
          = 25lt/ha           

       5.2.5 Slip Roda Traksi (%)
   Untuk menghitung slip rodatraksi digunakan persamaan berikut:
Keterangan:
SI   : Slip rodatraksi
Sb   : jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran roda traksi (m)
So   : jarak tempuh trakto rtanpa beban (tanpa mengolah tanah) dalam lima putaran roda traksi (m)
Perhitungan matematisnya sebagai berikut:
     =
= - 10 %        
            Dari dat diatas dapat dikatakan bahwa Kapasitas Lapang Teoritis yang paling besar dimiliki oleh handtraktor pada bajak rotary yzitu 0,08.  kapasitas lapang teoritis dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi :
1.       Kondisi lahan
2.       Kondisi dari traktor itu sendiri, apakah masih layak digunakan atau tidak. Yang terbesar dalah traktor tangan yang menggunakann bajak rotary.
Kapasitas lapang pengolahan efektif yang terbesar adalah pada hamd traktor yang menggunakan bajak rotary karena sisitem kerjanya hanya memecahkan bongkahan dari trak tor yang menggunakan bajak singkal yaitu 0.09 ha/jam. Kapasitas lapang efektif suatu alat merupakan fungsi dari lebar kerja teoritis mesin, prosentase lebar teoritis yang secara aktual terpakai, kecepatan jalan dan besarnya kehilangan waktu lapang selama pengerjaan. Dengan alat-alat semacam garu, penyiang lapang, pemotong rumput dan pemanen padu, secara praktis tidak mungkin untuk memanfaatkan lebar teoritisnya tanpa adanya tumpang tindih. Besarnya tumpang tindih yang diperlukan terutama merupakan fungsi dari kecepatan, kondisi tanah dan keterampilan operator. Pada beberapa keadaan, hasil suatu tanaman bisa jadi terlalu banyak sehingga pemanen tidak dapat digunakan memanen selebar lebar kerjanya, bahkan pada kecepatan maju minimum yang masih mungkin.
            Pada mini traktor kapasitas lapangan teoritis diperoleh hasil 0.01,dan kapsitas lapang teoritis sebesar 357.14,dan efisiensi lapangan 3571400,dan bahan bakar yang terpakai 0.0025 ini lebih besar atau lebih banyak menghabiskan bahan bakar dibandingkan pada bajak singkal dan bajak rotary,pengkuran bahan bakar dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengkuran kapasitas lapang efektif sebelum melakukan pengolahan tanah tangki bahan bakar diisi penuh,dan setelah pengolahan tanah ini kembali tangki bahan dengan menggunakan gelas ukur hingga penuh.dengan itu maka bahan bakar yang terpakai akan diketahui.hasil penghitungan slip roda didapat adalah -10.47,cara pengambilan data ini adalah pada saat traktor sudah berjalan dan tanda pada roda tepat dibawah,kemudian kita hitung jarak putaran roda traksi sebanyak 5 kali.
Bahan bakar terpakai dihitung dengan dengan mengukur bahan bakar yang habis terpakai untuk mengolah tanah dalam satuan luas. Engukuran bahan bakar dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengukuran Kapasitas Lapang Efektif. Slip roda traksi merupakan selisih jarak antara tempuh traktor saat pengolahan tanah dengan jarak tempuh traktor tanpa beban (tidak mengolah tanah) dalam putaran roda traksi-traksi yang sama.



5.3 Penanaman Komoditi Jagung
            Sebanyak 60 lubang yang diisikan benih per individu didapati 2 lubang yang tidak berkecambah dan dilakukan panyulaman dan penjarangan. Sertelah jagung tumbuh semuanya dan berumur lebih kurang 2 minggu jagung banyak uang hilang ada yang dimakan oleh ayam dan ada yang dicuri oleh orang. Dari data hasil pengamatan terakhir jagung sudah tumbuh dan mencapai ketinggiann 40-50 cm.
























BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
            Traktor adalah kendaraan yang didesain spesifik untuk keperluan fraksi tinggi  pada kecepatan rendah, atau untuk menarik tarailer atau intrumrn yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian.
Berdasarkan bahan bakarnya, traktor tangan dibedakan atas:
  1. Traktor tangan berbahan bakar solar
  2. Traktor tangan berbahan bakar bensin
  3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah atau kerosin
Berdasarkan daya motor, traktor tangan dibedakan atas:
  1. Traktor tangan berukuran kecil dengan tenaga penggerak < 5 Hp
  2. Traktor tangan berukuran sedang dengan tenaga penggerak 5-7 Hp
  3. Traktor tangan berukuran besar dengan tenaga penggerak 7-12 Hp
         Traktor roda empat secara mendasar terdiri dari bagian-bagian utama sebagai berikut:
-        Enjin (engine)
-        Alat untuk penyaluran tenaga (power transmission device)
-        Alat untuk bergerak (running device)
-        Alat untuk kemudi (steering device)
-        Alat untuk bekerja (working device)
            Sebelum menghidupkan traktor tangan atau traktor mini semua implemen, tuas-tuas kendali harus di netralkann cek bahan bakar, oli dan juga traktor harus diletakkan pada tempat yang datar. Saat akan mengoperasikan traktor kita tidak boleh tergesa-gesa dan jangan menaikturunkan gas. Rendahkan atau turunkan kecepatan pada saat akan membelok dan saat berhenti.
            Sebelum mematikan traktor lepaskan semua beban yang ada pad atraktor,  sebelim membajak bersihkan gulma-gulma yang ada pada lahan. Bajak singkal digunakan pada pengolahan pertama karena berfungsi untuk membalikkan tanah. Bajak rotary bisa digunakan pada pengolahan pertama dan pengolahan kedua, untuk pengolahan pertama tanahnya harus gembur dan tidak keras.
Alat penyemprot (sprayer) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengaplikasikan pupuk, pestisida cair, sedangkan untuk pestisida berbentuk tepung digunakan alat yang disebut duster. Latar belakang penggunaan alat dan mesin penyemprotan adalah Efisiensi waktu, Efisiensi tenaga kerja, Target Perusahaan.


6.2 Saran
            Jika ingin menghidupkan traktor jangan lupa memeriksa bahan bakar, oli, air radiator, tekanan ban dan lain sebagainya. Tuas-tuas kendalinya harus dalam keadaan netral agar pada saat mengekolnya traktor tidak langsung jalan. Jangan tegesah-gesah dalam mengoperasikan traktor karena akan berakibat patal.

















DAFTAR PUSTAKA

http://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/artikel/detailartikel/120. Diakses pada tanggal 1 mei 2012 jam 21.00 WIB.
http://www.mesinpertanian.com/Traktor_Tangan_Mesin_Hand_Traktor_Traktor_Pertanian.html. Diakses pada tanggal 1 mei 2012 jam 21.00 WIB.
http://www.scribd.com/wahyup_1/d/35946711-Pengantar-Teknologi-Pertanian. Diakses pada tanggal 04 mei 2012 jam 17.00 WIB.
http://dexzrecc.wordpress.com/2008/11/17/prinsip-kerja-motor-bensin. Diakses pada tanggal 07 mei 2012 jam 20.30WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/alat pertanian. Diakses pada tanggal 08 Mei 2012 jam 21.00 WIB.
Mulyoto H. dkk, 1996. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
Nurdi Ibnu W. dan Darmadi, 1998. Pengolahan Tanah Pertama. PPPG
Pertanian. Cianjur.                        
Nawawi Gunawan, Ir., MS. 2001. PENGENALAN ALAT DAN MESIN  PERTANIAN. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN. JAKARTA
Irwanto, A. Kohar, Ir. 1980. Alat dan Mesin Bididaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor Depertemen Mekanisasi Pertanian. Bogor.
Departemen Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan Sistem Dan Standar Pengelolaan Smk Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta 2001








1 komentar:

  1. Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman Bisnis ke Le_Meridian, mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulai bisnis Quilting saya dan itu cepat. Ketika mendapatkan pinjaman dari mereka, mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka dapat membiayai hingga jumlah $ 500,000,000.00 (Lima Ratus Juta Dolar) di wilayah mana pun di dunia selama ada 1,9% ROI yang dapat dijamin pada proyek tersebut. Prosesnya cepat dan aman. Itu benar-benar pengalaman positif. Hindari penipu di sini dan hubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika Anda mencari pinjaman bisnis.

    BalasHapus